Wednesday, February 26, 2014

#SATU




Malam di bulan September
Dia datang dengan sejuta cerita
Datang bersama ragu - ragu
Ragu pertama berkata, "kau bisa lakukan apa saja denganku, berbahagialah"
Ragu kedua hanya terdiam, menyimpan makna
Ragu ketiga berbeda, dia penuh dendam, terlihat dari rautnya, gesturnya, dan beberapa tutur katanya
Aku kenal beberapa ragu, tapi mereka berbeda

Pagi di bulan September
Dia menemani seperti kopi
Menemani bersama detik - detik
Detik pertama hadir bersamaan dengan ragu terakhir, tidak banyak yang aku tau tentang dia
Detik kedua hanya diam, gelisah, namun lambat laun dia terlihat nyaman dengan keberadaanku
Padahal aku tau, dia masih mencari ragu yang sudah pergi dulu, buang waktu
Detik ketiga menyebalkan, dia tau aku benci dia sejak pertama aku melihatnya
Aku tidak bisa sembunyi dibalik senyumanku
Seringkali aku bercanda dengan detik pertama dan kedua
Sengaja untuk membiarkan dia pergi bersama para ragu

Sore di bulan Oktober
Dia memberikan banyak waktu
Para ragu yang ambigu masih sering main ke rumahku
Detik - detik masih disini bersama menit - menit
Detak - detak yang diberikan detik ketiga mulai mengikuti tempoku
Berkilah mencari kelipatan persekutuan terkecil
Aku sadar dengan usahanya sembari, ternyata, aku juga menyesuaikan detakku
Mencari momentum, ketukan, dia
Detik yang datang, ragu yang pulang

Sekarang
Sekarang aku hanya bersama dia
Menunggu detik terakhir

:)

No comments:

Post a Comment