Saya menatap dia dalam-dalam. Apa yang begitu membuat saya tidak bisa
lepas dari dia? Dari banyak sisi, dia bukan tipe saya. Banyak hal yang saya
tidak suka. Banyak yang bilang dia pakai pelet. Setiap orang yang berhubungan
dengan dia pasti sulit untuk melepaskannya.
Buatku dia bau. Bau yang aku tidak suka ketika menmpel di baju. Dia
juga tidak disukai bapak dan ibuku. Hal ini yang menyita pikiranku saat bersama
dia. Anehnya Bapakku selalu tau jika dia baru saja ada di mobilku. Ibuku juga
selalu tau jika dia baru saja ada di rumahku.
Namun ibuku sudah bisa menerima dia ada dikehidupan anaknya. Aku juga
tau dari wajahnya masih ada rasa tidak suka. Kalau bapakku pasti tidak akan
bisa menerima dia sampai kapan pun. Bapakku seperti trauma pada sesuatu jika
dekat dengan dia. Aku hanya bisa diam jika bapak bertanya tentang dia. Bapak
tidak suka kalau aku berbohong, apa lagi jika aku bilang masih bersama dia. Lebih
baik diam. Sekarang bapak sudah tidak pernah bertanya, tapi aku yakin bapak tau
kalau aku masih bersama dia. Bahkan bapak mungkin tau kalau aku sangat
bergantung pada dia. Tapi sekarang bapak hanya diam.
Aku tau, cepat atau lambat pasti aku akan memikirkan untuk meninggalkan
dia. Banyak orang yang bilang dia tidak baik untukku. Banyak orang bilang dia
hanya akan menyakitiku. Banyak orang bilang dia ingin membunuhku. Banyak orang
bilang kalau dia bau. Tapi apa orang itu pernah berhubungan dengan dia seperti
aku? Apakah mereka pernah dekat dengan dia seperti aku? Atau jangan-jangan
mereka juga pernah dekat dengan dia? Entah apa aku nanti benar-benar akan
meninggalkannya atau hanya sekedar memikirkannya. Persetan.
Aku sudah tidak mau tau sekarang. Toh, dia juga yang bisa menemaniku
saat aku bosan. Dia juga yang menemaniku bekerja. Dia juga yang membuat aku
dekat dengan banyak orang. Dia juga yang kadang membawa inspirasiku. Aku tidak
merasa kalau dia jahat terhadapku. Tidak ada yang salah. Bahkan awal aku
bertemu dia, saat itu aku sedang sedih. Dia tidak bisa menghibur tapi bisa menghilangkan
kesendirianku. Aneh. Kalau kata temanku dia datang disaat yang tepat untukku.
Padahal aku sukar diluluhkan. Sulit untuk ditaklukan. Terlalu bebal untuk
dibuat bergantung. Terlalu cepat bosan untuk bisa berhubungan setiap hari
seperti yang aku lakukan bersama dia.
Aku sendiri heran. Dia bahkan mengatakan kalau dia ini tidak baik
untukku. Perlahan akan menyakitiku dan mungkin membunuhku. Aku tidak takut.
Malah aku tertawa mendengar perinatan itu. Kamu tau kenapa? Karena dia tidak
bilang kalau dia bau. Entah dia tidak tau atau malu. Yah lagipula aku sekarang
sudah tidak masalah kalau dia bau. Aku bisa selalu sedia parfum kok.
Sekarang aku tidak akan meninggalkan dia. Dia bahkan sekarang ada di
kamarku. Aku sudah tidak perduli kalau aroma dia memenuhi kamarku saat aku
mulai berhubungan dengan dia. Bukan karena cinta, tapi karena aku butuh. Saat
ini aku perlu teman di kamarku.
Aku ingin dia sekarang.
Aku lepaskan pakaian dia.
Aku lumat dia dengan bibirku.
Aku jepit kakinya.
Aku bakar kepalanya.
Ya.. Seperti biasa, dia bau.
No comments:
Post a Comment