Wednesday, February 26, 2014

Bukan Tentang Cinta






Saya menatap dia dalam-dalam. Apa yang begitu membuat saya tidak bisa lepas dari dia? Dari banyak sisi, dia bukan tipe saya. Banyak hal yang saya tidak suka. Banyak yang bilang dia pakai pelet. Setiap orang yang berhubungan dengan dia pasti sulit untuk melepaskannya.

Buatku dia bau. Bau yang aku tidak suka ketika menmpel di baju. Dia juga tidak disukai bapak dan ibuku. Hal ini yang menyita pikiranku saat bersama dia. Anehnya Bapakku selalu tau jika dia baru saja ada di mobilku. Ibuku juga selalu tau jika dia baru saja ada di rumahku. 

Namun ibuku sudah bisa menerima dia ada dikehidupan anaknya. Aku juga tau dari wajahnya masih ada rasa tidak suka. Kalau bapakku pasti tidak akan bisa menerima dia sampai kapan pun. Bapakku seperti trauma pada sesuatu jika dekat dengan dia. Aku hanya bisa diam jika bapak bertanya tentang dia. Bapak tidak suka kalau aku berbohong, apa lagi jika aku bilang masih bersama dia. Lebih baik diam. Sekarang bapak sudah tidak pernah bertanya, tapi aku yakin bapak tau kalau aku masih bersama dia. Bahkan bapak mungkin tau kalau aku sangat bergantung pada dia. Tapi sekarang bapak hanya diam.

Aku tau, cepat atau lambat pasti aku akan memikirkan untuk meninggalkan dia. Banyak orang yang bilang dia tidak baik untukku. Banyak orang bilang dia hanya akan menyakitiku. Banyak orang bilang dia ingin membunuhku. Banyak orang bilang kalau dia bau. Tapi apa orang itu pernah berhubungan dengan dia seperti aku? Apakah mereka pernah dekat dengan dia seperti aku? Atau jangan-jangan mereka juga pernah dekat dengan dia? Entah apa aku nanti benar-benar akan meninggalkannya atau hanya sekedar memikirkannya. Persetan.

Aku sudah tidak mau tau sekarang. Toh, dia juga yang bisa menemaniku saat aku bosan. Dia juga yang menemaniku bekerja. Dia juga yang membuat aku dekat dengan banyak orang. Dia juga yang kadang membawa inspirasiku. Aku tidak merasa kalau dia jahat terhadapku. Tidak ada yang salah. Bahkan awal aku bertemu dia, saat itu aku sedang sedih. Dia tidak bisa menghibur tapi bisa menghilangkan kesendirianku. Aneh. Kalau kata temanku dia datang disaat yang tepat untukku. Padahal aku sukar diluluhkan. Sulit untuk ditaklukan. Terlalu bebal untuk dibuat bergantung. Terlalu cepat bosan untuk bisa berhubungan setiap hari seperti yang aku lakukan bersama dia.

Aku sendiri heran. Dia bahkan mengatakan kalau dia ini tidak baik untukku. Perlahan akan menyakitiku dan mungkin membunuhku. Aku tidak takut. Malah aku tertawa mendengar perinatan itu. Kamu tau kenapa? Karena dia tidak bilang kalau dia bau. Entah dia tidak tau atau malu. Yah lagipula aku sekarang sudah tidak masalah kalau dia bau. Aku bisa selalu sedia parfum kok.

Sekarang aku tidak akan meninggalkan dia. Dia bahkan sekarang ada di kamarku. Aku sudah tidak perduli kalau aroma dia memenuhi kamarku saat aku mulai berhubungan dengan dia. Bukan karena cinta, tapi karena aku butuh. Saat ini aku perlu teman di kamarku.
Aku ingin dia sekarang.
Aku lepaskan pakaian dia.
Aku lumat dia dengan bibirku.
Aku jepit kakinya.
Aku bakar kepalanya.

Ya.. Seperti biasa, dia bau.

No comments:

Post a Comment